Flawed Beauty

Tuesday 12 May 2020

Berat badan turun 10 KG berkat kombinasi Chloe Ting Work Out + OCD! (Die...

Saturday 9 May 2020

TIPS MAKE UP MINIMALIS BUAT TAMPILAN LEBIH MANIS (5 MENIT JADI!) WITH NARS, INNISFREE, ROM&ND, MAYBELLINE DAN HERBORIST ALOE VERA GEL



Terkadang kita suka males untuk merias wajah tapi pengen tetap terlihat segar. Gimana sih nih ya? Kontradiktif banget kaum wanita xD Tapi sekarang makeup itu gak harus lamaaaaaa sampe tahun depan baru jadi loh, girls and guys! Aku udah buatin tutorial singkat super efektif buat kalian yang gak mau ngerelain jam persiapan sebelum berangkat kerja, kuliah, atau sekolah habis di depan kaca aja.

Psst, cuma butuh concealer, alis, dan lipstik loh! (kalo alis kalian udah bagus bahkan bisa skip bagian alis;))







Monday 24 April 2017

REVIEW: COSRX Advanced Snail 96 Mucin Power Essence + Snail 92 All in one cream

Pada 22 Maret 2017, setelah melalui research di google, aku pun tertarik dengan brand COSRX. Pembelian pertamaku yaitu Snail Mucin 96 Essence dan 92 All in one cream-nya. Dan pembelian kedua tanggal 10 April, aku menambahkan AHA/BHA Clarifying Treatment Toner dan Honey Overnight Sleeping Mask ke dalam produk skincare-ku. Untuk facial wash aku masih memakai dari dokter karena sayang rasanya kalau tak menghabiskan dulu :D

Untuk pembersih wajah aku biasa mengandalkan micellar water baru setelahnya facial wash. Aku tak memakai oil based cleanser karena aku belum merasa perlu saat ini. Aku tak memakai banyak makeup, hanya concealer di bawah mata dan spot jerawat atau bekasnya. So, yeah. Ini dia penampakan Essence dan cream snail mucin-nya.

Sepertinya gak terlalu penting lagi ya bahas detail brand COSRX karena mereka udah cukup terkenal dan kurasa kalian sudah pernah lihat atau mendengarnya. Brand ini berasal dari Korea Selatan dan menjadi sangat populer beberapa tahun belakangan, terutama karena produk BHA Blackhead Power Liquid-nya yang ampuh untuk jerawat. Aku ingin sekali mencoba itu tapi aku masih ragu. Aku takut tidak cocok dan membuat kulit jadi tambah berjerawat hiks. COSRX juga terkenal memakai bahan yang aman dan bersahabat dengan kulit acne-prone. Daftar bahannya juga relatif sedikit. 

Anyway, fokus kali ini adalah Snail Mucin! Sorry for being distracted xD


Claim of The Essence from COSRX's Website:

Formulated with 96% Snail Secretion Filtrate(Mucin), this essence protects the skin from moisture loss while keeping the skin texture smooth and healthy. This essence is created from nutritious, low-stimulation filtered snail mucin in order to keep your skin moisturized all day while bringing back your skin’s vitality. The filtered snail mucin replenishes and revitalizes nutrients with looking healthy skin. It’s suitable for all skin types. For best results, use together with Advanced Snail 92 All In One Cream.


Claim of The Cream from COSRX's Website:

Formulated with 92% Snail Secretion Filtrate(Mucin), this cream helps naturally 
create the appealing glow of healthy skin.
The Advanced Snail 92 All In One Cream is a very nourishing and moisturizing cream that endows energy and beauty to the skin with its 92% pure snail secretion filtrate, gathered from living Korean snail. The cream is safe for usage on the skin, consisting of excellent skin-activation components that treat irritated skin and improve uneven skin tone. It’s suitable for all skin types. For best results, use with Advanced Snail 96 Mucin Power Essence.





DETERMINATION:

Nekatnya, aku tidak patch test sebelum pakai produk snail ini. Kenapa? Karena aku tahu, kulitku tidak alergi atau iritasi saat aku memakai produk cc cream dari It Cosmetics yang bahan pokoknya dari Snail Secretion Filtrate. So, yeay. I have no worries when buying these two. Namun, bagi kamu yang belum pernah pakai produk dengan kandungan lendir siput kurasa wajib patch test dulu sebelumnya untuk mencegah terjadinya iritasi atau alergi. Just in case aja guys daripada kamu keluar dana lebih banyak untuk ke dokter kulit, ya.

PACKAGING:

I literally have no complain! Aku bukan packaging-sucker lol.
Selama wadah produk nyaman dan tampak kokoh, I'm on it!
Tapi kuharap, semua produk berada di botol agar lebih higienis.

ADVANCED SNAIL 96 MUCIN POWER ESSENCE:

Dua kata untuk esens ini: cepat menyerap! Awalnya aku ragu membeli produk ini karena kata setelah membaca review, konsistensi produk ini mirip seperti serum, only a little bit lighter. Aku sempat trauma saat dulu mencoba serum Olay Regenerist. Hanya dalam tiga hari wajahku menolaknya dengan cara memunculkan beberapa jerawat. Saat aku memberi serum itu ke mamaku pun, efeknya sama! Mamaku yang tak berjerawat, saat memakai itu timbul jerawat 1-2. Aku tadinya merasa maklum karena mungkin serum itu terlalu rich untukku dan lebih cocok untuk kulit wajah berumur 30 tahun ke atas. Tapiiiiiiiiii, bayangkan aja, 'kan? Bahkan ketika mamaku yang pakai efeknya sama, hanya tak separah aku. Berbeda dengan esens ini. Aku sangat suka! Terasa sekali saat dipakai konsistensinya ringan. Aku tak peduli dengan teksturnya yang bagi beberapa orang mungkin "menjijikkan". Rasanya seperti ingus tapi aku tak masalah. Nilai plus lainnya yaitu, esens ini juga tak memiliki bau/aroma!

THREE WORDS: WELL-ABSORBED, LIGHTWEIGHT, SOOTHING

ADVANCED SNAIL 92 ALL IN ONE CREAM:

Tadinya aku hanya ingin memilih satu di antara dua produk snail mucin ini, tetapi aku merasa akan membutuhkan keduanya. Dan firasatku sangat benar! Essence seorang diri tak terlalu melembapkan.
Sebagai tambahan aku menambahkan cream ini setelah sekitar 15-20 menit memakai essence. Tekstur cream ini tidak jauh beda dengan esensnya, berlendir. Hanya saja konsistensinya tidak se-encer esens dan sedikit lebih kental, juga berwarna putih. Sama halnya dengan esens tersebut, aku juga suka sekali dengan krim ini! Membantu mempercepat proses memudarkan noda bekas jerawat dan menenangkan jerawat yang ada. Terkadang, untuk jerawat yang tak terlalu bandel, krim ini juga ampuh mematikannya di dalam sehingga tak sampai timbul ke permukaan.

THREE WORDS: MOISTURISING, SOOTHING, LOVEABLE

EXPERIENCE:

Selama 2 minggu lepas krim dokter dan hanya memakai toner-nya serta kedua produk ini, aku merasakan perubahan yang cukup nyata. Tekstur kulit wajahku yang agak kasar dan tadinya berwarna tan kemerahan jika dibandingkan dengan leherku akibat obat dokter pun lenyap. Tekstur kulit wajahku diperbaiki dan hasilnya jadi lebih kenyal, lembap, dan surprisingly brightens up my complexion! Kulit wajahku tak lagi terlihat seperti orang habis berjemur. Benar-benar cling dan lembut saat disentuh:) Tapi, untuk klaim memudarkan kerutan aku belum lihat banget. Kurasa kebenaran klaim itu baru akan tampak pada pemakaian jangka panjang. Bekas jerawat yang sangat cokelat dan bahkan sulit dipudarkan selama aku memakai krim dokter juga sudah memudar efek kombo esens dan krim snail mucin ini.

Ini bukti produk lendir siput kece untuk memudarkan bekas luka:



Kalian bisa lihat kalau pigmentasi di dekat tulang pipi jauh berkurang, dan pigmentasi di area dagu sudah menghilang tanpa jejak. Proses ini berlangsung dalam beberapa hari saja. Oh ya, di sini aku juga sambil memakai honey overnight mask-nya ya. Tapi, sebelum aku menambahkan overnight mask, kedua produk lendir siput itu sendiri juga sudah mumpuni melawan bekas jerawat dan meredam jerawat normal. Kenapa jerawat normal? Karena kalau cystic acne aku belum bisa bilang, ya.

FINAL THOUGHTS:

Aku sangat puas dengan kedua produk snail ini. Tapi sekarang, setelah 1 bulan pemakaian, wajahku tampaknya kembali sadar bahwa aku telah lepas dari krim dokter, alhasil jerawat mulai tumbuh. Memang jerawatnya tak seheboh di postingan kisah jerawatku, dan kalau pun ada, sembuhnya cukup cepat. Terkadang aku juga pakaikan benzolac jika kurasa jerawat itu cukup bandel. Aku pun menambahkan AHA/BHA Clarifying Toner dan Honey Overnight Mask ke produk skincare-ku. Perjuangan yang sebenarnya baru akan dimulai. Aku harap aku bisa melalui ini dengan produk COSRX.

Aku akan update di postingan berikutnya keadaan wajahku dan performa kedua produk tambahan tersebut lebih detailnya! Saat ini tumbuh dua cystic acne, masih segar di pipi kiriku hiks. Sedih hayati rasanya:'( Tapi, di tanda yang atas, semalaman jerawat itu seperti ga muncul dan kempis di dalam. Jadi sisa satu di dekat mulut yang tetap tumbuh dan sekarang keadaannya lagi merah membara. Entah kapan dia akan rata, sekarang baru dua hari. Kuharap tak ada cystic acne lainnya yang tumbuh.



Aku akan update di postingan berikutnya jika sudah dua bulan lebih memakai snail mucin essence dan krimnya serta honey overnight mask serta aha/bha toner. Aku tak ingin membuat review yang terburu-buru. Apalagi, dalam kasus ini, aku sedang berjuang lepas dari krim dokter. So, the journey ahead would be quite rocky.

RATING:

4 dari 5. Aku akan beri produk ini 5 bintang jika benar-benar mampu membantu penyembuhan jerawatku karena perjuangan sebenarnya baru akan dimulai! Tapi overall, bagiku produk ini cocok untuk kulit berjerawat karena tidak berminyak dan memiliki sensasi segar, serta tidak memperburuk jerawat yang ada.

God bless you!


INSPIRASI REALITA: KISAH MELAWAN JERAWAT (ACNE FIGHTING STORY)

Aku ingin memberi tahu kalian bahwa tipe kulit aku yaitu berminyak dan acne-prone. Aku sudah berjuang melawan jerawat sejak sekitar tingkat awal kuliah sampai sekarang sudah bekerja.
Sebenarnya aku juga kurang mengerti mengapa jerawat tiba-tiba menyerang wajah aku secara bertubi-tubi dan seperti tiada hentinya.

Semasa sekolah SMP, di saat teman-temanku banyak yang berjuang melawan jerawat, aku memiliki wajah yang sangat sempurna tanpa ada jerawat satu pun yang hinggap. No matter what I do with my face, be it tidak cuci muka seharian, atau pakai bedak padat tanpa metode pembersihan yang tepat, wajah aku tak pernah bermasalah. Tapi aku rasa kejadian sekarang ini seperti pelajaran untukku karena terlalu mengabaikan perawatan wajah pada masa kejayaan kondisi kulit anti-problem-ku dulu.
Meskipun begitu, aku tak ingin juga merutuki diri karena kesalahanku, since you can't turn back the time, right?


Saat aku masuk SMA, wajahku masih terbilang mulus. Hanya saja, ketika aku duduk di kelas 11, tanpa kusadari aku terkena penyakit thiroid. Oleh sebab itu, aku pun harus mengonsumsi enam sampai tujuh jenis obat untuk melenyapkan penyakit tersebut. Sebelum aku berobat, aku tak mengalami masalah kulit. Namun, selama pengobatan dan setelahnya aku perhatikan bahwa kulitku mulai dihinggapi jerawat kecil atau yang dianggap orang tuaku sebagai "jerawat beras".


Aku tak begitu menghiraukannya waktu itu, karena jerawat tersebut tak bertahan lama di wajah dan cepat hilang tanpa perlu diobati dengan obat topikal atau oral.
Memasuki masa perkulihan awal, barulah jerawat cystic acne yang merah dan besar dan sangat rewel dan segalanya itu menjalar di wajahku.
Aku benar-benar tidak tahan dan akhirnya, atas rekomendasi kakakku dulu yang juga pernah berjerawat, aku pun mengunjungi dokter kulit yang terbilang sangat terkenal pada eranya dulu, yakni Dokter Susanto di bilangan Otista.
Aku berobat di sana tak cukup lama, hanya sekitar tiga bulan dan jerawat yang parah sudah ludes.

Berikut foto aku pas jerawatan tahun 2013. Worst breakouts.



Dan ini hasil dari Dokter Susanto setelah 3 bulan



Yeaaay! Syantiek kembali! Tapi sayangnya tak bertahan lama. Aku bukan tipe yang betah bolak-balik ke dokter. Apalagi ke Dokter Sus ini harus balik tiap minggu. Sekali balik bisa menghabiskan hampir satu juta; terdiri dari suntikan di tempat, serum Korea, obat oles malam berwarna kuning yang berbau belerang, serta sabun cuci muka batang. Karena ke dokter Sus membuat kantong orang tuaku kempis, aku pun berhenti. Hanya sekitar satu setengah bulan wajahku bertahan bebas dari jerawat, dan eng ing eng. 

Setelahnya, wajahku kembali berjerawat.

Lepas dari sana, aku kembali mencari dokter kulit yang lebih terjangkau. Aku pun pergi ke RS Harapan Bunda di jalan raya bogor. Di sana aku diberi banyak obat topikal. Ada tujuh macam! Rasanya tak tahan karena aku tak memiliki waktu sebanyak itu untuk memakai semua krim tersebut. Apalagi, dulu aku masih mahasiswi tingkat awal dan jadwalku kebanyakan masuk pagi. Aku harus berangkat sebelum matahari terbit dari daerah cipayung ke depok.

Karena alasan itu akhirnya aku pun berhenti berobat ke dokter yang aku lupa namanya itu. Hampir mulai lelah mencari dokter yang cocok secara anggaran dan rasa nyaman, aku, ditemani mamaku, melanjutkan pencarian dokter kulit yang kurasa "srek" di hati. Atas dasar asumsi bahwa semua keluarga besarku ketika sakit selalu ke RS Carolus dan puji Tuhan juga selalu sembuh, aku pun memutuskan ke dokter kulit di rs itu.

Ada tiga pilihan dokter kulit di RS Carolus. Pengobatan pertama aku memiliki Dokter Basuki. Sekitar empat bulan lebih aku di sana, jerawatku sembuh. Aku pun berhenti karena merasa sudah baik.

Inilah sifat keras kepalaku.

Akan tetapi, sekitar dua bulanan, jerawat pun mulai kembali.

Aku tahu. Aku sangat keras kepala. Itu karena aku masih belum menerima kondisiku, jadi setelah membaik aku langsung berhenti berobat. Karena keuangan papaku tidak cukup baik waktu itu, akhirnya setelah dari Dokter Bas, aku tak kembali ke dokter. Di situ aku mulai belajar untuk menerima keadaan kulitku yang berjerawat.

Sekitar setahun kemudian barulah aku kembali berobat ke dokter kulit. Aku masih tetap ke Carolus, hanya saja ke dokter yang berbeda. Aku merasa kurang cocok dengan Dokter Bas. That's all. Setelah pertimbangan dan research beberapa hari, aku pun memutuskan untuk ke Dokter FX Sutardi. Dokternya lucu, ramah, lugas, tapi kita kurang bisa banyak tanya dengannya karena dia tipe yang tak bertele-tele memberi penjelasan. Well, that's not a con for me. I won't complain. :D

Aku berobat ke Dokter Sut selama sekitar tujuh bulan. Bersama dia, aku merasa pengobatan jerawat yang benar-benar tidak se-instan Dokter Susanto. Dan senangnya, aku tak perlu balik tiap seminggu atau tiap dua minggu sekali! Aku kembali setiap satu bulan! So yeay! No more hassle!

Dengan Dokter Sut ini aku sungguh merasakan pengobatan yang perlahan tapi pasti. Sampai akhir pengobatan pun masih ada satu atau dua jerawat tumbuh. Aku tak masalah, karena tujuanku bukan memiliki kulit yang poreless, licin dan putih. Tujuanku tak muluk-muluk hanya satu: less breakouts.

Jadi, bisa hitung sudah ke berapa dokter kulit sejauh ini yang kukunjungi, 'kan? Sudah empat, to be precise! Dan dengan Dokter Sut ini aku paling merasa nyaman.

Meski nyaman, aku tetap tak suka harus bolak-balik dokter seumur hidup. Lagi-lagi sifat kepala batuku muncul ke permukaan, padahal dokter sudah bilang kalau ingin berhenti, aku harus lapor beliau dulu.

Akhirnya, aku pun berhenti tanpa melapor.

Dan lebih batunya lagi, aku tak menyiapkan diri dengan perawatan yang tepat sebagai alat perang pascalepas dari krim dokter. Dengan hanya mengandalkan pelembap royal jelly dari CN* yang dibeli papaku, aku menjalani hari demi hari. Pada tahun 2015, waktu itu aku belum melek akan pentingnya membersihkan kulit. Aku lebih fokus belajar cara makeup dari youtube.

In the end, jerawat pun kembali hinggap setelah dua bulan kulitku mulus. Well, aku merasa itu bukan sekadar karena krim dokter yang tiba-tiba kuhentikan, sih. Ada faktor stres juga pada saat itu, maka mengamuklah wajahku walaupun tak separah tahun 2013. 

Ini beberapa foto selama breakout pertengahan Oktober sampai akhir 2015.




Meski berhenti dari Dokter Sut dan jerawat kembali muncul, tapi bagiku jerawat-jerawat tersebut, meski terbilang cukup banyak, namun dapat aku kendalikan dengan obat topikal dari apotik. Untuk mengobati jerawat itu aku menggunakan benzolac 5% dan vitacid mulai dari kadar terendah sampai tertinggi dan tea tree oil TBS. Hanya dengan ketiga obat itu jerawat aku pun jinak seiring berjalannya waktu. Benar-benar hilang dan bekasnya juga sudah memudar.

Ini foto awal Juni 2016:



Di sini aku tidak memakai apa pun kecuali pelembap, highlighter, alis dan lipstik.
No concealer or foundie or bb cream. Basically without any base.


Tapi masa kejayaanku bertahan sekitar lima bulan saja.

Setelah itu aku kembali breakout cukup banyak seperti sebelumnya pada bulan Oktober lagi! Entahlah ada apa dengan bulan ini! Aku selalu mengalami breakout lebih dari dua atau tiga jerawat selama periode akhir tahun. Yang menyedihkannya, itu tahun aku akan wisuda. Karena efek benzolac dan vitacid kulitku jadi cukup kering dan aku pun memutuskan untuk membeli pelembap baru yang tak ada spf-nya agar tidak menimbulkan flashback serta yang lebih melembapkan, tentunya! Aku merasa pelembap royal jelly CN* dari papaku sudah tak lagi bekerja dengan baik dan mengandung spf yang tak kuperlukan untuk acara foto-foto wisuda. Setelah mencari informasi dan lihat-lihat situs benscrub.com, pilihan yang sesuai dengan danaku saat itu adalah Sukin Nutrient Rich Facial Moisturiser. Mohon maaf aku belum foto produknya, jadi aku ambil dari google yaaaa...
https://www.priceline.com.au/sukin-super-greens-nutrient-rich-facial-moisturiser-125-ml


Aku membeli itu hanya untuk coba-coba dan tak berharap lebih selain melembapkan agar base makeup wisudaku halus dan tak ada foundation yang menempel pada area kering.

And I'm glad it did the job wonderfully!

Tapi aku memakai pelembap itu tak terlalu lama. Aku merasa saat memakainya wajahku jadi agak lebih berminyak dan membuat jerawatku bertambah, I guess?

Ini foto tanggal 14 Oktober 2016 sebelum aku wisuda dan sudah pakai pelembap sukin.



Ini foto tanggal 18 Oktober 2016.



Biar saat itu berjerawat, untungnya semua imperfections bisa cukup tertutupi dengan Estee Lauder Double Wear. Alasan utama aku melembapkan wajah karena ELDW terkenal menempel pada area kering di wajah jika kita tidak moisturise really well.

Akhirnya kesampaian bisa makeup sendiri untuk wisuda. Yeay!



As much as I love how moisturising Sukin Nurtient Rich Facial Moisturiser was, aku tak bisa lagi bertahan dengan jerawat yang semakin meradang. Aku juga masih ragu dan minim pengetahuan untuk memberanikan diri dan melawannya dengan skincare OTC/dijual bebas. Oleh sebab itu, aku kembali ke Dokter Sutardi di Carolus pada akhir November 2016. Sampai akhir Maret aku memakai perawatan krimnya lalu aku berhenti.

Aku memutuskan untuk melawan jerawat ini seperti tahun 2015 kemarin, tanpa obat dokter.

Terima kasih sudah membaca sejauh ini. Sampai sekarang aku masih berjuang melawan jerawat. Jadi, kalian yang saat ini mengalami hal yang sama denganku tak perlu berkecil hati. Lots of your fellows out there experiencing the same thing tho!

God bless you all!